Gambar ini hanya ilustrasi. dicopy dari https://www.99.co/id/properti/rumah-dijual-325jt-pontianak-871479928 |
Beberapa minggu lalu, saya dan suami
iseng-iseng searching perumahan yang lokasinya gak jauh-jauh amat dari rumah
ortu atau mertua. Kami dapat info dari
salah satu kerabat bahwa ada perumahan yang sementara dalam tahap pembangunan
dan ada beberapa yang sudah siap huni. Lokasinya di daerah Panciro, Kabupaten
Gowa, gak jauh dari rumah orang tuaku.
Begitu tau bahwa lokasinya dekat dari rumah ortu…saya langsung minta dikirimkan
gambar perumahannya beserta rincian dsb. Dari gambarnya sih…lumayanlah
menurutku. Cukup tuk kami yang masih tergolong keluarga kecil dengan hanya satu
anak. Cicilannya pun termasuk terjangkau bagi kami karena tergolong perumahan
subsidi. Gak tau kenapa, besoknya kami tergerak tuk cek lokasi
sendiri…penasaran…siapa tahu ada jodoh dan rezeki. Apa yang ada dibayangan kami
adalah hunian tertata rapi yang letaknya
tidak jauh dari lorong menuju jalan poros. Begitu memasuki gerbang, Apa yang
kami bayangkan seperti itu rumah berpenghuni yang sudah terlihat bagus. Tapi,
kami tidak melihat perumahan dengan model sesuai dengan gambar yang telah kami
lihat. Terus menyusuri tiap tapak jalan perumahan…belok kiri…belok
kanan…berkelok-kelok deh pokoknya. Dan tadaaaaa….kami harus melewati jalanan yang begitu beceknya…amburadul,
sampai-sampai kami harus bersusah payah melewatinya dengan kendaraan roda dua.
Kebayang gimana jadinya kalo mobil harus lewat jalanan ini. Kami menghentikan
motor di tengah jalan dan memarkir agak ke pinggir karena sangat tidak
memungkinkan tuk sampai di depan rumah-rumah berjejer yang sesuai dengan gambar
yang kami sudah lihat. Kebetulan kami ketemu dan sempat ngobrol dengan seorang
tukang yang sedang mengerjakan perairan depan perumahan tersebut. Pak suami
nanya rumah yang mana saja yang masih tersedia. Ternyata sisa tiga unit yang
belum terjual. Kami cek rumah yang
dimaksud bapak tukang tadi…cukup simple dan terlihat belum selesai
pengerjaannya, pintu dan jendela masih plong.
Satu
hal yang sangat penting tuk dipertimbangkan adalah perumahannya bebas banjir
atau tidak. Dan menurut pengamatanku, kondisi
pondasi rumahnya sangat rendah, tembok yang tidak terlalu tinggi dan
designnya terlihat tidak begitu kokoh. Dan akses jalanan yang masih kurang
memungkinkan tuk mudah dilalui. Baru hujan sehari sudah sebecek itu…gimana kalo
hujannya berhari-hari sampai berminggu-minggu. Jangan sampai karena tergiur
dengan harga murah dan subsidi sehingga buru-buru deal. Padahal nanti
ujung-ujungnya renovasi besar-besaran…meninggikan pondasi, dinding dan atap. Menimbung dan memasang tegel baru. Pak suami nanya ke saya…gimana? And I
said…NO! Sepertinya yang ini kurang tepat untuk kita.
Gak
tau kenapa kami jadi bersemangat begini berburu rumah impian. Padahal, kami tak
punya modal tuk bayar uang muka dsb.
Suami jadi rajin tanya-tanya ke
teman-temannya tentang perumahan yang gak jauh dan harganya terjangkau. Hingga
dia menemukan di beranda Facebooknya
promosi perumahan di daerah limbung, dia langsung chat dan tanya-tanya brosur.
Trus gambarnya diteruskan ke saya sambil nanya…klo ini bagaimana? Begitu lihat
gambar brosurnya…kalo tidak salah saya juga pernah lihat salah satu teman di
grup wa paguyuban Brilink mempromosikan rumah itu, lengkap dengan gambar
ruangan-ruangannya. Rumahnya sederhana, tipe 45, gak besar n gak kecil-kecil amat tuk
kami. Warna catnya kuning dan putih.
Tampak berdiri kokoh karena pondasi n dindinnya lumayan tinggi.
Esoknya lagi…pagi-pagi sekali pak suami
langsung ngajak tuk cek lokasi lagi. Kami ke sana dan pas rumah itu yang
ditunjukin oleh salah satu warga di sana…katanya mau dijual n bisa kredit.
Rumahnya persis seperti gambar yang telah kami lihat. Di depannya ada halaman
berukuran 5 x 6 meter…cukup luas bagi kami. Dan ada pohon jambu air tepat di
depan rumahnya, tidak termasuk lahannya sih…di tepi jalan. Tapi, itu cukup
bikin adem. Dan satu lagi rumahnya tepat di dekat mesjid. Rasanya langsung
deg-degan…inikah yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?
Hari itu juga kami langsung mengabari
mertua dan saudara ipar yang rumahnya juga dekat dari rumah yang kami target.
Langsung telpon developernya, sekalian bawa kunci tuk lihat-lihat bagian
dalamnya. Masya Allah…adem rasanya. Masih baru n bersih. Tanya DPx berapa ya?
Boleh30jt atau 50jt. Katanya setelah bayar DP, bisa langsung dihuni. Oh My
God…rasa antusiasme itu semakin besar. Tapi, duitnya dari mana? Modal usahaku
pun gak sampai 30 juta. Ada sih sedikit
emas dan tabungan emas. Tapi…kalo dijual pas mau lebaran kayak
gini,bakal rugi banyak. Oh God…ortu dan
mertua sudah mendukung, tapi sayangnya mereka juga sedang tidak punya uang.
Semoga ada jalannya bila memang berjodoh. Aamiin Allahumma Aamiin……
Apakah kami deal beli rumah ini? Baca postingan
selanjutnya yachhhhh….
No comments:
Post a Comment