Minggu,
14 Juli 2019, hari terakhir liburan sekolah, pak suami ngajakin trip ke hutan
pinus. Tapi, bukan ke hutan pinus yang ada di Malino. You know why? Kami tidak
berminat ke Malino karena takut terjebak macet. Maklum hari ini betepatan
dengan hari penutupan perayaan Beautiful Malino, yang mana orang-orang pada
berbondong-bondong ke Malino untuk menghadiri acara tahunan tersebut.
Sebenarnya sih pak suami sudah mengajak dari kemarin tapi gak tau kenapa
kemarin tuh rasanya mager (malas bergerak). Hari ini saja sebenarnya saya masih
agak malasan tuk pergi ke mana-mana. Maunya bobo cantik aja di rumah sambil
jaga toko.
Setelah dipikir-pikir….iya oke lah. Saya mau pergi.
Jarang-jarang nih suamiku ngajak jalan. Seringkali saya yang harus memelas
ngajak suami jalan-jalan. Packing ke dalam tas ransel gede beberapa baju ganti
buat jagdish…cemilan…kamera DCLR….lensa….flash light…..that’s enough I think.
Bawa duit 200ribu kurasa sudah cukup. Eh…sekalian deh amplopin duit buat ke kondangan
ntar klo pulang langsung bisa singgah. Finally, kami berangkat dengan
mengendarai motor. Tadinya sempat kepikiran buat tukaran motor dengan punya
adik yang masih agak lebih baruan. Tapi, baru ingat…oh iya si adik kan lagi ke
Malino juga….
Sepanjang perjalanan kami benar-benar menikmati
pemandangan kampung...sawah….kebun jagung….bukit……gunung. kami melewati
tanjakan demi tanjakan. Kadang jalanan sepi tak berpenghuni….kadang juga
melewati kampung dengan rumah-rumah yang berjejer rapi. Ahhhh…senang rasanya.
Tak lupa saya mengabadikan beberapa momen perjalanan lewat rekaman video di hp
suami. Jagdish yang duduk di depan…tak berhenti berceloteh…terkagum-kagum akan
apa yang dilihatnya.
But, suddenly we had such a bad experience! Karet panbel
motor putus tercerai berai pas tanjakan. Tadinya kupikir motor nginjak batu
kerikil atau semacam benda keras karena ada bunyi krekkkk krekkkk. Pas tau
motornya udah gak bisa jalan lagi, hufthhhh langsung downnnnn. Kebetulan kami
berpapasan dengan warga setempat. Mereka
turut berempati atas kejadian yang menimpa kami. Katanya ada bengkel
tapi jaraknya cukup jauh. Nah, kebayang dong kalo orang gunung bilang
dekat…bagi kita orang kota, jaraknya jauh. Nah ini dibilang jauh…pasti bagi
kita jauuuuuuhhhhh banget. Kebetulan ada sebuah rumah yang penghuninya kerabat
dari yang punya bengkel. Syukur Alhamdulillah…beliau bersedia ngankut motor
sekalian mengankut kami ke bengkel. Ternyata bengkelnya memang cukup jauh. Kami
menunggu cukup lama di bengkel. Syukur…bengkelnya adem…ada gazebo tempat duduk
beristirahat. Jadi menunggu tidak begitu terasa menggerahkan. And syukur lagi
di tempat ini masih ada signal…masih bisa internetan…update status. But, HP
sudah LOW BATTEREY alias lowbat.
Hampir pukul 12 siang, akhirnya motor selesai juga. Di
tes drive…Alhamdulillah sudah normal…motornya bisa jalan lagi. Pas nanya berapa
biayanya…pak suami nanya balik ada uang 300rb? Hahhhhh…saya KAGET! Gak nyangka
biayanya sampe 300rb. Tadi sebelum ke bengkel sempat nanya-nanya ke suami,
kira-kira harga karet panbel kalo di tempat kita berapa. Katanya sekitar 35rb.
Jadi dipikiranku biayanya paling 150rb
an. Saya bawa duit Cuma 200rb. Di amplop kondangan tadi ada 50rb, jadi total
uang yang ada hanya 250rb. Setelah dinego…syukur orangnya mau nerima. Katanya
sisanya yang 50rb gak apa-apa nanti dibayar kalo lewat lagi.
Jadi galau lagi…antara melanjutkan perjalanan atau pulang
saja. Uang yang tersisa di kantong pak suami tinggal 30rb-an. Kalo kami lanjut
ke hutan pinus, harus bayar biaya registrasi 10rb/orang. Jadi untuk makan tidak ada, padahal kami
lapar banget. Tapi kami nekat, tetap melanjutkan perjalanan. Kami sempat mampir
di hutan pinus tepi jalan tuk berfoto-foto. Setelah itu lanjut lagu menuju
wisata hutan pinus.
Di bissoloro’ kecamatan bungayya ini ada 2 tempat wisata
hutan pinus yang pake biaya registrasi kalo mau masuk. Yang satunya….tempatnya
lebih luas…lebih banyak spot tuk berfoto dan biaya registernya 15ribu/ orang,
belum termasuk biaya parkir. Yang satunya lagi tempatnya sedikit lebih kecil
and spot untuk berfoto lebih sedikit juga. Biaya registernya 10ribu/orang. Akhirnya kami memilih yang sesuai budget yang
tersisa di dompet, 20ribu. 12ribu sudah kami pakai tuk makan bakwang dan beli
sebotol air mineral. Kami makan 8 biji bakwang berdua, lumayan mengenyangkan.
Sempat deg-degan juga sih. Tau-tau nanti harga bakwangnya 10ribu/biji…bisa-bisa
kami tidak pulang disuruh kerja dulu tuk bayar ongkos makan bakwang.
Hehhehh…..tapi akhirnya kami legaaaa….harga bakwangnya ternyata normal 1000 rupiah/
biji dan sebotol air mineral merek Club seharga 4000 rupiah.
And finally, kegalauan kami terbayarkan dengan puas
berfoto-foto ria di hutan pinus. Sang suami yang seorang fotografer semangat
dong mengambil gambar kami sembari mengambil beberapa momen video tuk dibikin
short cinematics. Tapi, ada lagi insiden…Jagdish tiba-tiba pup di celana. Sudah
beberapa hari terakhir Jagdish memang sudah tidak pake popok. Dibiasakan karena
usianya sudah 3 tahun. Duhhhh….pupnya sampe belepotan pula, gak tau dimana
mesti ambil air. Akhirnya kami nemu ember berisi sedikit air…gak tau, air
hujan….atau air dari mana yang penting bisa dipake bersihin pupnya
Jagdish. Saya sampe sempoyongan ngangkat
Jagdish ke tempat ember tersebut melewati rumput yang lumayan tinggi dan
menghindari terkena pupnya Jagdish yang sudah belepotan sampe kaki.
Terlepas dari drama pupnya Jagdish, kami melanjutkan sesi
foto-foto. Dan eng…ing….eng….pas sesi pengambilan gambar terakhir….Jagdish
jongkok dan bilang lagi pup. Oh my God…Tapi kami tetap lanjut menyelesaikan
foto bertiga di depan gerbang masuk. Jagdish digendong oleh pak suami sambil
nahan pupnya supaya gak jatuh. Dan setelah itu…saya kembali lari sempoyongan
membawanya ke toilet yang tadi sempat saya liat waktu lagi foto-foto. Sampe di sana,
ternyata yang ada hanya ember berisi air yang agak keruh. Tapi tetap saya pakai
tuk bersihin pupnya Jagdish. Habis itu
saya oleskan saja minyak kayu putih ke perut dan bokongnya. Syukur saya bawa 2
celana ganti buat Jagdish. Kalo pup lagi…gak tau mau pake celana apa lagi.
Hufthhhhhh…..
Dan sekitar pukul tiga sore kami pulang. Sebelum pulang
ke rumah…kami singgah terlebih dahulu ke Pesantren Sultan Hasanuddin tuk
melihat keponakan yang perdana masuk pondok, sekalian ngambil uang yang ada
sama ipar. Setelah itu ke kondangan sunatan. Selanjutnya ke rumah ipar tuk
ketemu mertua. And the last….kami pulang. Syukur Alhamdulillah…kami selamat
tiba di rumah.
Hari terakhir liburan….berarti esoknya harus kembali
beraktifitas di sekolah. Rasa lelah membuat kami tertidur dengan pulas. Esok
harus bangun lebih awal tuk upacara bendera hari senin. J
And here you go....some of our pictures....
What are the benefits of online gambling?
ReplyDeleteWhat is online gambling? · 라이브 벳 One of the 먹튀 검증 업체 순위 main reasons online gambling is most beneficial is 온라인슬롯사이트 because it lets gamblers bet on their favorite teams 5 answers 실시간배팅 · 0 votes: While most sportsbooks have their own betting site, 온라인 슬롯머신 sports betting is still relatively new and