Curhat adalah istilah lama yang belakangan ini sedang trend, berasal dari kata ”curahan” dan ”hati” yang disingkat menjadi curhat. Curhat berarti berbagi cerita tentang berbagai hal, mulai dari pengalaman hidup, persahabatan, percintaan yang identik tentang perasaan. Ini merupakan suatu aktifitas yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita, terutama bagi kaum wanita/ cewek.
Sebagai makhluk sosial, kita perlu berinteraksi dengan orang lain. Di kala senang, sedih, kecewa, marah ataupun cemburu, sebaiknya anda berbagi kepada orang yang dapat anda percaya. Dengan demikian, beban psikologis yang mengganjal di hati akan berkurang atau bahkan bisa hilang. Jangan sampai masalah yang sedang anda hadapi dipendam sendiri karena akibatnya anda bisa menjadi stres karena tak kunjung mendapatkan solusi. Akan tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan, kepada siapa anda curhat? Curhat tidak boleh dilakukan di sembarang tempat atau pada orang yang kurang tepat. Salah-salah bukannya meringankan beban malah menambah beban. Misalnya saja anda curhat pada seseorang yang bermulut ’ember bocor’ (tukang gosip), curhatan anda yang mungkin harusnya dirahasiakan, malah jadi konsumsi umum. Selain itu, pilihlah momen yang pas untuk curhat, jangan curhat di saat orang tempat anda berbagi sedang sibuk atau mungkin sedang tidak mood. Disamping itu, ada baiknya bila anda meminta saran atau nasehat sebagai pertimbangan anda dalam mengambil keputusan terbaik.
Saya sendiri suka curhat, tapi dengan cara yang berbeda. Saya curhat kepada teman-teman tentang hal-hal yang tidak terlalu personal misalnya masalah pekerjaan, pertemanan, atau hobbi. Karena saya termasuk orang yang sedikit introvert, untuk masalah yang lebih pribadi saya lebih suka menuliskannya lewat lembaran-lembaran buku harian hijau yang saya miliki (entah sekarang sudah berapa jumlahnya dan tak seorang pun boleh membacanya!). Dan tempat yang paling saya percaya untuk curhat adalah kepada Allah SWT, dengan berdialog kepada-Nya berbagi tentang segala hal dimana pun dan kapan pun. Lalu saran dan solusinya? Alhamdulillah itulah hebatnya, Allah memberikan saya kekuatan untuk bisa memotivasi diri sendiri. Meski demikian, saya tetap berharap suatu saat bisa menemukan tempat curhat yang tepat selain Tuhanku.
I’m probably not a good speaker, but believe me I’m a good listener. Saya tidak akan pernah menolak untuk mendengarkan segala bentuk curhatan. Bukan berarti bahwa saya suka mendengarkan, kemudian menyebarluaskan curhatan orang. Tapi, saya memang senang mendengar orang bercerita tentang pengalaman dan perasaannya. Dengan mendengar, saya bisa membantu meringankan beban mereka, selain itu saya bisa bercermin dan belajar dari apa yang mereka alami.
Curhat tidak memandang usia, status sosial, profesi, ataupun agama. Jadi, berbagilah kepada orang tua saudara, teman, atasan/ bawahan, guru, atau kepada siapa saja yang dapat anda percaya. Curhat? Why not???
No comments:
Post a Comment