Beberapa hari ini kampung kami,
kampung Boka dihebohkan oleh penyakit yang bernama ‘difteri’. Sebuah nama penyakit yang asing bagi kami. Berawal dari
salah satu anak tetangga saya yang hanya terserang demam biasa dan setelah
periksa ke dokter ternyata baru lah didiagnosa terserang bakteri difteri yang bisa
mematikan. Hal ini jadi bahan perbincangan orang sekampung setelah rumah
tetangga saya itu dikunjungi oleh beberapa tenaga medis. Terlebih lagi setelah
tenaga medis itu menyampaikan bahwa penyakit jenis ini mudah menular lewat
udara. Kami yang jarak rumahnya kurang lebih 10 rumah dari rumah si penderita
harus waspada. Oleh karena itu, kami semua dianjurkan untuk mendapatkan suntik
vaksin untuk mencegah penularan penyakit difteri tersebut.
Warga antri untuk mendapatkan suntikan vaksin |
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri
yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri
ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian,
dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang
selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan
kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka
terhadap penyakit ini. Baru-baru ini penyakit ini juga mewabah di daerah Jawa Timur
yang menjangkiti ratusan orang yang kebanyakan adalah anak-anak dan menyebabkan
7 orang meninggal dunia.
Penularan: Penyakit ini
sangat mudah menular melalui udara. Kuman difteri disebarkan oleh menghirup
cairan dari mulut
atau hidung
orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari
susu yang terkontaminasi
penderita.
Gejala yang muncul yaitu:
- sakit
tenggorokan,
- demam,
-
sulit bernapas dan menelan,
-
mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan
sangat lemah.
- Kelenjar getah bening di leher membesar
dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan
atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan
menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
Perawatan bagi penyakit ini
termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik.
Eritromisin
dan penisilin
membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada
pipa saluran pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan
nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi.
Bayi, kanak-kanak,
remaja,
dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan
booster setiap 10 tahun.
No comments:
Post a Comment