Wednesday, September 19, 2012

Suntik Vaksin Untuk Mencegah Penyakit Difteri



Beberapa hari  ini kampung kami, kampung Boka dihebohkan oleh penyakit yang bernama ‘difteri’. Sebuah nama  penyakit yang asing bagi kami. Berawal dari salah satu anak tetangga saya yang hanya terserang demam biasa dan setelah periksa ke dokter ternyata baru lah didiagnosa terserang bakteri difteri yang bisa mematikan. Hal ini jadi bahan perbincangan orang sekampung setelah rumah tetangga saya itu dikunjungi oleh beberapa tenaga medis. Terlebih lagi setelah tenaga medis itu menyampaikan bahwa penyakit jenis ini mudah menular lewat udara. Kami yang jarak rumahnya kurang lebih 10 rumah dari rumah si penderita harus waspada. Oleh karena itu, kami semua dianjurkan untuk mendapatkan suntik vaksin untuk mencegah penularan penyakit difteri tersebut.

Warga antri untuk mendapatkan suntikan vaksin

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Baru-baru ini penyakit ini juga mewabah di daerah Jawa Timur yang menjangkiti ratusan orang yang kebanyakan adalah anak-anak dan menyebabkan 7 orang meninggal dunia.

Penularan: Penyakit ini sangat mudah menular melalui udara. Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.

Gejala yang muncul yaitu:
-           sakit tenggorokan,
-           demam,
-           sulit bernapas dan menelan,
-            mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah.
-    Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.

Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.



No comments:

Post a Comment