Sunday, May 26, 2019

CONTRACTIONS (SINGKATAN)


Contraction adalah singkatan enclitics (kata atau persingkatan yang tidak bertekanan); sedangkan abbreviation adalah bentuk singkatan atau kependekan dari sebuah kata atau ungkapan yang menggantikan atau mewakili keseluruhannya.

Contoh:
a)      I’m is contraction for I am. = I’m merupakan singkatan bagi I am.
b)      Exam is a familiar abbreviation of examination.  = Exam adalah singkatan yang lazim dari examination.
c)       U.S.A. is an abbreviation of the United States of America. = U.S.A merpakan singkatan dari United States of America.

Berikut adalah beberapa contoh contraction:
aren’t = are not
can’t = can not
couldn’t = could not
didn’t = did not
doesn’t  = does not
don’t = do not
hadn’t = had not
hasn’t = has not
he’d = he had; he would
he’ll = he will
haven’t = have not
he’s = he is’ he has
here’s = here is
I’d = I had; I would; I should
I’ll = I will; I shall
I’m = I am
Isn’t = is not
It’d = it had; it would
It’ll = it will
I’ve = I have
Let’s = let us
ma’am  = madam
mustn’t  = must not
needn’t  = need not
oughtn’t = ought not
shan’t = shall not
she’d = she had; she would
she’ll = she will
she’s = she is; she has
shouldn’t = should not
that’ll = that will
that’s = that is; that has
there’s = there is
they’d = they had; they would
they’ll = they will
they’re = they are
they’ve = they have
wasn’t  = was not
we’d = we had; we would
we’ll = we will; we shall
weren’t  = were not
we’ve = we have
what’s  = what is; what has
where’s = where is
who’s = who is; who has
who’ve = who have
won’t = will not
wouldn’t = would not
you’d = you had; you would
you’ll  = you will
you’re   = you are
you’ve  = you have

                “It is, that is, what is, there is, here is, you are, they will, let us, can not, etc.” Bentuk-bentuk ini disebut full form atau bentuk lengkap.
                Bentuk-bentuk demikian ditulis dalam bahan formal (resmi), dankalau dibaca bentuk-bentuk tersebut biasanya dilafalkan seperti tertulis. Bentuk-bentuk lengkap itu tidak boleh disingkat dalam surat-menyurat resmi, bisnis, dan sebagainya.
                Akan tetapi contractions (singkatan) biasanya digunakan dalam pidato, dan dalam percakapan yang direkam atau tertulis, atau karangan informal (tak resmi) yang lain, singkatan-singkatan itu dittulis dengan tanda apostrof: it’s, that’s, what’s, there’s,  here’s, you’re, they’ll, let’s, can’t etc.
                Namun, bentuk lengkap dipakai dalam posisi terakhir: Yes, he is. (Akan tetapi: No, he isn’t/ No, he’s not). Bentuk lengkap diapakai pula di depan too (=juga): He is too. Sama pula sesudah kata Tanya sebelum kata ganti orang (personal pronoun) yang terakhir: What is it? (Akan tetapi: What’s that?)
                Isn’t it? Aren’t you? Can’t they? Won’t he? Bentuk-bentuk demikian harus ditulis dengan tanda apostrof dalam pertanyaan-pertanyaan. Sebaliknya, dengan bentuk lengkap, urutan kata berbeda: is it not? Are you not? Can they not? Will he not? Akan tetapi bentuk-bentuk lengkap itu hanya terdapat dalam gaya bahasa sastra yang sangat formal.



               

HUNTING PERUMAHAN


Gambar ini hanya ilustrasi. dicopy dari https://www.99.co/id/properti/rumah-dijual-325jt-pontianak-871479928

            Beberapa minggu lalu, saya dan suami iseng-iseng searching perumahan yang lokasinya gak jauh-jauh amat dari rumah ortu atau mertua.  Kami dapat info dari salah satu kerabat bahwa ada perumahan yang sementara dalam tahap pembangunan dan ada beberapa yang sudah siap huni. Lokasinya di daerah Panciro, Kabupaten Gowa,  gak jauh dari rumah orang tuaku. Begitu tau bahwa lokasinya dekat dari rumah ortu…saya langsung minta dikirimkan gambar perumahannya beserta rincian dsb. Dari gambarnya sih…lumayanlah menurutku. Cukup tuk kami yang masih tergolong keluarga kecil dengan hanya satu anak. Cicilannya pun termasuk terjangkau bagi kami karena tergolong perumahan subsidi. Gak tau kenapa, besoknya kami tergerak tuk cek lokasi sendiri…penasaran…siapa tahu ada jodoh dan rezeki. Apa yang ada dibayangan kami adalah hunian tertata rapi yang  letaknya tidak jauh dari lorong menuju jalan poros. Begitu memasuki gerbang, Apa yang kami bayangkan seperti itu rumah berpenghuni yang sudah terlihat bagus. Tapi, kami tidak melihat perumahan dengan model sesuai dengan gambar yang telah kami lihat. Terus menyusuri tiap tapak jalan perumahan…belok kiri…belok kanan…berkelok-kelok deh pokoknya. Dan tadaaaaa….kami harus melewati  jalanan yang begitu beceknya…amburadul, sampai-sampai kami harus bersusah payah melewatinya dengan kendaraan roda dua. Kebayang gimana jadinya kalo mobil harus lewat jalanan ini. Kami menghentikan motor di tengah jalan dan memarkir agak ke pinggir karena sangat tidak memungkinkan tuk sampai di depan rumah-rumah berjejer yang sesuai dengan gambar yang kami sudah lihat. Kebetulan kami ketemu dan sempat ngobrol dengan seorang tukang yang sedang mengerjakan perairan depan perumahan tersebut. Pak suami nanya rumah yang mana saja yang masih tersedia. Ternyata sisa tiga unit yang belum terjual.  Kami cek rumah yang dimaksud bapak tukang tadi…cukup simple dan terlihat belum selesai pengerjaannya, pintu dan jendela masih plong. 
            Satu hal yang sangat penting tuk dipertimbangkan adalah perumahannya bebas banjir atau tidak. Dan menurut pengamatanku, kondisi  pondasi rumahnya sangat rendah, tembok yang tidak terlalu tinggi dan designnya terlihat tidak begitu kokoh. Dan akses jalanan yang masih kurang memungkinkan tuk mudah dilalui. Baru hujan sehari sudah sebecek itu…gimana kalo hujannya berhari-hari sampai berminggu-minggu. Jangan sampai karena tergiur dengan harga murah dan subsidi sehingga buru-buru deal. Padahal nanti ujung-ujungnya renovasi besar-besaran…meninggikan pondasi, dinding dan atap.  Menimbung dan memasang tegel baru.  Pak suami nanya ke saya…gimana? And I said…NO! Sepertinya yang ini kurang tepat untuk kita.
            Gak tau kenapa kami jadi bersemangat begini berburu rumah impian. Padahal, kami tak punya modal tuk bayar uang muka dsb.  Suami jadi rajin tanya-tanya  ke teman-temannya tentang perumahan yang gak jauh dan harganya terjangkau. Hingga dia menemukan  di beranda Facebooknya promosi perumahan di daerah limbung, dia langsung chat dan tanya-tanya brosur. Trus gambarnya diteruskan ke saya sambil nanya…klo ini bagaimana? Begitu lihat gambar brosurnya…kalo tidak salah saya juga pernah lihat salah satu teman di grup wa paguyuban Brilink mempromosikan rumah itu, lengkap dengan gambar ruangan-ruangannya. Rumahnya sederhana, tipe 45,  gak besar n gak kecil-kecil amat tuk kami.  Warna catnya kuning dan putih. Tampak berdiri kokoh karena pondasi n dindinnya lumayan tinggi.
Esoknya lagi…pagi-pagi sekali pak suami langsung ngajak tuk cek lokasi lagi. Kami ke sana dan pas rumah itu yang ditunjukin oleh salah satu warga di sana…katanya mau dijual n bisa kredit. Rumahnya persis seperti gambar yang telah kami lihat. Di depannya ada halaman berukuran 5 x 6 meter…cukup luas bagi kami. Dan ada pohon jambu air tepat di depan rumahnya, tidak termasuk lahannya sih…di tepi jalan. Tapi, itu cukup bikin adem. Dan satu lagi rumahnya tepat di dekat mesjid. Rasanya langsung deg-degan…inikah yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?
Hari itu juga kami langsung mengabari mertua dan saudara ipar yang rumahnya juga dekat dari rumah yang kami target. Langsung telpon developernya, sekalian bawa kunci tuk lihat-lihat bagian dalamnya. Masya Allah…adem rasanya. Masih baru n bersih. Tanya DPx berapa ya? Boleh30jt atau 50jt. Katanya setelah bayar DP, bisa langsung dihuni. Oh My God…rasa antusiasme itu semakin besar. Tapi, duitnya dari mana? Modal usahaku pun gak sampai 30 juta. Ada sih sedikit  emas dan tabungan emas. Tapi…kalo dijual pas mau lebaran kayak gini,bakal rugi banyak.  Oh God…ortu dan mertua sudah mendukung, tapi sayangnya mereka juga sedang tidak punya uang. Semoga ada jalannya bila memang berjodoh. Aamiin Allahumma Aamiin……
Apakah kami deal beli rumah ini? Baca postingan selanjutnya yachhhhh….