Saturday, February 26, 2011

Be A Good Teacher


Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi, anda mungkin sempat berpikir menjadi guru itu adalah sebuah pekerjaan yang mudah. Tugasnya hanya datang ke sekolah, masuk kelas, menjelaskan pelajaran, kemudian hanya memberi tugas pada siswa. Sejatinya, tugas seorang guru terhadap siswa bukan hanya sebagai pendidik (nurtuner), tapi juga sebagai motivator,  fasilitator, dan supervisor. Selain itu guru juga harus bisa menjadi teladan yang baik (role model) bagi siswa-siswanya.  Sebisa mungkin seorang guru harus bisa menjaga sikap dan wibawanya di hadapan siswa-siswanya. Pernah mendengar ungkapan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, apabila gurunya melakukan sedikit saja keburukan, maka siswa akan melakukan hal yang justru lebih buruk. Misalnya saja, seorang guru melarang siswanya untuk merokok, padahal dirinya sendiri adalah seorang perokok. Tentu siswa akan berpikiran, wah…guruku saja bisa merokok, mengapa saya tidak. Seorang guru bila mengajarkan kebaikan disertai dengan contoh/ teladan yang baik pula, maka dengan sendirinya siswa akan mengikuti perilaku tersebut.
Menjadi seorang guru yang sukses memang tidaklah mudah. Terlebih dahulu guru harus mengenali karakteristik setiap siswa. Di dalam kelas tentu terdapat berbagai macam karakteristik yang berbeda, ada yang cerewet, pemalu, pendiam, berani, nakal, dan sebagainya. Oleh karena itu, guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar tidak ada seorang pun siswa yang merasa diintimidasi ataupun didiskriminasi.
Seorang guru juga harus mampu mengenali karakter belajar siswa-siswanya. Ada berbagai macam karakteristik belajar yang mungkin dimiliki setiap siswa berbeda-beda. Karakteristik belajar tersebut meliputi cara belajar melalui penglihatan (visual), pendengaran (auditorial), dan gerakan (kinestetik). Oleh karena itu, guru harus pandai-pandai memilih metode pengajaran yang tepat agar setiap siswa mampu mencapai hasil yang baik dari target pembelajaran.
Teringat dengan guru Matematika saya dulu waktu SMP, Namanya Pak Udin. Setiap kali masuk di kelas, kami tidak pernah merasa bosan dan kami tidak merasa takut untuk belajar matematika. Mengapa demikian? Itu karena beliau adalah seorang guru yang begitu bersahabat dan menyenangkan. Beliau selalu tersenyum dan tidak akan marah meskipun kami membuat kesalahan dalam mengerjakan soal-soal, intinya kami harus berani (jangan takut salah karena dari kegagalan kita bisa berhasil). Satu hal yang paling berkesan, kami semua punya nama panggilan khusus dari beliau. Sesuatu yang akan membuat kami tertawa tiap kali nama panggilan kami disebut. Menurut saya, itu bukanlah hal yang bodoh, tapi kreatif. Seorang guru memang haruslah bersahabat dengan semua siswa, tanpa ada yang merasa diistimewakan dan didiskriminasi. Selain itu, guru juga harus kreatif dan inovatif dalam memberikan materi pelajaran dan dalam membangun suasana di kelas. 
Menjadi seorang guru adalah sebuah tantangan berat, tapi bisa jadi menyenangkan bila ia dapat mengatasinya. Guru adalah satu-satunya profesi yang mampu menciptakan berbagai macam profesi. Betapa bangganya seorang guru, bila siswa yang didiknya bisa berhasil suatu saat nanti. Bukan hanya itu, menjadi seorang guru merupakan amal jaryiah yang pahalanya tidak akan berhenti mengalir, bila ia mengajarkan kebaikan.  Amin…..



Thursday, February 24, 2011

Wanita Cantik


Sesuai fitrahnya setiap wanita pastilah mendambakan tampil cantik. Di mana pun, dan dalam di setiap kesempatan apa pun. Tak peduli apakah ia masih remaja, dewasa, atau bahkan yang berusia senja. Wanita tetap ingin tampil cantik dan menarik. Ini kodrat kewanitaan yang tak dapat dipungkiri. Akan tetapi seorang wanita dianggap cantik bukan hanya berdasarkan apa yang tampak dari luar, terdapat pula kecantikan yang berasal dari dalam diri (inner beauty).

©      Kecantikan Fisik
Mendengar kata ‘cantik’ sebagian besar orang akan berpikir cantik identik dengan kulit putih bersih, tubuh tinggi bak model, berhidung mancung, berbibir tipis dan merah, bulu mata lentik, dan seterusnya. Tapi, beberapa orang juga berpendapat bahwa cantik itu relatif berdasarkan point of view dari seseorang.  Pernah melihat dan mendengar seorang teman pria saya berdecak kagum dengan mata melotot ketika meihat perempuan cantik nan bahenol. Pernah juga secara tidak sengaja mendengar percakapan dua orang pemuda di sebuah ruang tunggu yang sedang bercurhat-curhatan tentang cewek idamannya yang berambut panjang, berkulit putih, dan seksi seperti Syahrini ataupun Manohara. Bukan hanya pria yang menilai bahwa kecantikan yang paling utama adalah dari fisik, wanita pun demikian. Mereka berlomba-lomba memakai produk yang bisa membuat diri mereka terlihat ‘cantik’.
Mengapa perempuan bertindak sedemikian reaktif dengan memberi perhatian berlebihan untuk penampilan fisiknya? Salah satu kesimpulan yang bisa diambil adalah ketidakmauan laki-laki untuk sedikit menggeser paradigma’cantik’ seorang perempuan untuk dialihkan pada pos-pos lain selain fisik. Keinginan perempuan untuk tampil cantik fisik sebenarnya merupakan fitrah yang pasti dimiliki setiap perempuan.
  1. Salah satu hal pertama yang akan dinilai orang lain dari diri kita adalah penampilan fisik kita. Mengapa? Karena indra terkuat manusia adalah mata. Rute syaraf dari mata ke otak lebih cepat 20 kali lebih cepat dibandingkan rute syaraf ke telinga. Oleh karena itulah, cukup seseorang menimbulkan kesan positif pada orang lain melalui penampilan fisiknya. 
  2. Sikap perempuan terhadap tubuhnya memang berbeda diametral dengan laki-laki. Perempuan menghadapi cermin, bersolek dan berbusana untuk memperkuat citra diri ideal (Ideal image the self) dengan bermodalkan pada fisik yang ada. Yang terlihat di cermin merupakan kesenjangan antara kondisi real dengan impian idealnya.. Keinginan untuk mengubah penampilan fisik merupakan upaya untuk menjembatani kesenjangan fisiknya. Apabila tidak puas dengan perubahan fisik biasa, mereka bisa menempuh cara-cara yang lebih berani (high risk), seperti operasi plastik atau diet ketat. Pilihan busana seorang perempuanpun tidak berhenti pada pada satu tujuan yakni melindungi tubuhnya. Lebih jauh pakaian adalah untuk mengungkapkan keindahan dan daya tarik untuk menopang kepribadian yang sesuai menurut citra dirinya yang ideal. Sikap perempuan yang memaksakan diri untuk menjadi lebih cantik dengan cara-cara beresiko tinggi ini sebenarnnya merupakan upaya mendzalimi diri sendiri. Kecantikan fisik perempuan yang bersifat relatif di mata manusia justru akan tenggelam oleh upaya-upaya kosmetis yang dilakukan kaum perempuan. Karena hal itu akan menutupi sisi naturalitas yang ada dalam diri perempuan. Dan bagi banyak kalangan, naturalitas (keaslian) seorang perempuan diyakini sebagai sesuatu terindah yang bisa dinikmati dari seorang perempuan. 
  3. Salah satu tujuan perempuan mempercantik diri adalah untuk mendapat respon dari orang lain. Namun jika respon itu menjelma dalam halusinasi erotis laki-laki diluar mahram kita, tentu hal itu rawan mengundang permasalahan dalam diri kita. Perspektif feminis yang mengatakan bahwa kecantikan perempuan merupakan hak sepenuhnya milik perempuan pada hakekatnya merupakan upaya memanipulasi fitrah manusiawi kaum laki-laki. Karena bagi laki-laki, perempuan merupakan ujian (fitnah).
©      Kecantikan dari dalam (inner beauty)
Inner beauty adalah sebuah konsep yg menggambarkan personaliti /kepribadian seseorang, yg membuat seseorang itu mempesona, menarik/attractive, disukai/dikagumi oleh orang lain
Dapat pula dikatakan bahwa wanita yang memiliki inner beauty adalah wanita yang mempunyai intelegensi, keterampilan/ keahlian tertentu, keberanian, kepedulian pada sesama yang dapat memberikan maanfaat bagi dirinya serta orang lain, memiliki keindahan akhlak dan menjadikan hatinya teguh yang takkan pernah goyah dengan segala hal yang terjadi pada dirinya walau pedih ia rasakan, murah senyum & rendah hati, suka menolong serta sifat-sifat baik lain yang membentuk kepribadian yang mempesona. Untuk itu, inner beauty akan terpancar dengan sendirinya apabila ia selalu berupaya untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi sekitarnya dan memberikan kebahagiaan terutama untuk kerabat yang ia sayangi.
Perhiasan jiwa jauh lebih utama dari pada cantik hanya sekedar diluarnya saja. Yaitu sifat-sifat dan budi pekerti yang diajarkan Islam, yang diawali dengan sifat keimanan. Sebagaimana firman Allah, (yang artinya) “Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.” (QS. Al-Hujaraat: 7)
Apabila keimanan telah benar-benar terpatri dalam hati, maka akan tumbuhlah sifat-sifat indah yang menghiasi diri manusia, mulai dari Ketakwaan, Ilmu, Rasa Malu, Jujur, Terhormat, Berani, Sabar, Lemah Lembut, Baik Budi Pekerti, Menjaga Silaturrahim, dan sifat-sifat terpuji lainnya yang tidak mungkin disebut satu-persatu. Semuanya adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya agar dapat bahagia hidup di dunia dan akhirat. 
Wanita benar-benar sangat diuntungkan, karena ia memiliki kesempatan yang lebih besar dalam hal perhiasan jiwa dengan arti yang sesungguhnya, yaitu ketika wanita memiliki sifat-sifat terpuji yang mengangkat derajatnya ke puncak kemuliaan, dan jauh dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanya dan menghilangkan rasa malunya….! 

Kecantikan secara fisik ternyata belum sempurna jika tidak diimbangi dengan kecantikan batin. Jika suatu saat Anda merasa tertarik melihat sekilas seorang wanita, itulah yang disebut kecantikan fisik. Kecantikan model ini bisa berkurang dan bahkan bisa berlebih tergantung kecantikan batin yang dimilikinya. Seorang wanita yang terlihat sepintas lalu sederhana saja bisa menjadi wanita yang sangat menarik bila dipoles dengan kecantikan batin (dalam). Sebaliknya, seseorang yang begitu cantik secara fisik bisa menjadi sangat tidak menarik jika tidak diimbangi kecantikan dari dalam (inner beauty). Kecantikan fisik bisa pudar seiring bertambahnya usia, akan tetapi inner beauty bisa meningkat seiring dengan bertambahnya pula usia.