Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi, anda mungkin sempat berpikir menjadi guru itu adalah sebuah pekerjaan yang mudah. Tugasnya hanya datang ke sekolah, masuk kelas, menjelaskan pelajaran, kemudian hanya memberi tugas pada siswa. Sejatinya, tugas seorang guru terhadap siswa bukan hanya sebagai pendidik (nurtuner), tapi juga sebagai motivator, fasilitator, dan supervisor. Selain itu guru juga harus bisa menjadi teladan yang baik (role model) bagi siswa-siswanya. Sebisa mungkin seorang guru harus bisa menjaga sikap dan wibawanya di hadapan siswa-siswanya. Pernah mendengar ungkapan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, apabila gurunya melakukan sedikit saja keburukan, maka siswa akan melakukan hal yang justru lebih buruk. Misalnya saja, seorang guru melarang siswanya untuk merokok, padahal dirinya sendiri adalah seorang perokok. Tentu siswa akan berpikiran, wah…guruku saja bisa merokok, mengapa saya tidak. Seorang guru bila mengajarkan kebaikan disertai dengan contoh/ teladan yang baik pula, maka dengan sendirinya siswa akan mengikuti perilaku tersebut.
Menjadi seorang guru yang sukses memang tidaklah mudah. Terlebih dahulu guru harus mengenali karakteristik setiap siswa. Di dalam kelas tentu terdapat berbagai macam karakteristik yang berbeda, ada yang cerewet, pemalu, pendiam, berani, nakal, dan sebagainya. Oleh karena itu, guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar tidak ada seorang pun siswa yang merasa diintimidasi ataupun didiskriminasi.
Seorang guru juga harus mampu mengenali karakter belajar siswa-siswanya. Ada berbagai macam karakteristik belajar yang mungkin dimiliki setiap siswa berbeda-beda. Karakteristik belajar tersebut meliputi cara belajar melalui penglihatan (visual), pendengaran (auditorial), dan gerakan (kinestetik). Oleh karena itu, guru harus pandai-pandai memilih metode pengajaran yang tepat agar setiap siswa mampu mencapai hasil yang baik dari target pembelajaran.
Teringat dengan guru Matematika saya dulu waktu SMP, Namanya Pak Udin. Setiap kali masuk di kelas, kami tidak pernah merasa bosan dan kami tidak merasa takut untuk belajar matematika. Mengapa demikian? Itu karena beliau adalah seorang guru yang begitu bersahabat dan menyenangkan. Beliau selalu tersenyum dan tidak akan marah meskipun kami membuat kesalahan dalam mengerjakan soal-soal, intinya kami harus berani (jangan takut salah karena dari kegagalan kita bisa berhasil). Satu hal yang paling berkesan, kami semua punya nama panggilan khusus dari beliau. Sesuatu yang akan membuat kami tertawa tiap kali nama panggilan kami disebut. Menurut saya, itu bukanlah hal yang bodoh, tapi kreatif. Seorang guru memang haruslah bersahabat dengan semua siswa, tanpa ada yang merasa diistimewakan dan didiskriminasi. Selain itu, guru juga harus kreatif dan inovatif dalam memberikan materi pelajaran dan dalam membangun suasana di kelas.
Menjadi seorang guru adalah sebuah tantangan berat, tapi bisa jadi menyenangkan bila ia dapat mengatasinya. Guru adalah satu-satunya profesi yang mampu menciptakan berbagai macam profesi. Betapa bangganya seorang guru, bila siswa yang didiknya bisa berhasil suatu saat nanti. Bukan hanya itu, menjadi seorang guru merupakan amal jaryiah yang pahalanya tidak akan berhenti mengalir, bila ia mengajarkan kebaikan. Amin…..