Friday, June 17, 2011

Buku Aku Terlahir 500gr gram dan Buta Kisah Nyata Miyuki Inoue


Sinopsis Buku Aku terlahir 500gr gram dan Buta
Pemenang lomba mengarang tingkat nasional Jepang untuk karya yang berjudul “Air Mata Ibu & Diriku dalam Genggaman” Ibu air matamu adalah kehidupanku & kata-katamu adalah masa depanku. Beratku hanya 500 gram waktu dilahirkan. Dokter yang bekerja di rumah sakit tempatku dilahirkan bercerita bahwa ibu tak bisa mendengarkan penjelasan karena mata sudah dibanjiri air mata melihatku yang begitu kecil. Kelima jariku sebesar korek api. Kepalaku sebesar telur. Pinggulku sebesar jari kelingking orang dewasa. Selama tujuh bulan aku dibesarkan dalam inkubator di rumah sakti. Ibu tiap hari menengokku tidak peduli apakah saat itu sedang turun hujan & salju bahkan ibu datang tanpa membawa payung. Ibu selalu mengajak bicara & membelai kepalaku. Jika ibu memberikan jari aku segera meraih & menggenggamnya. Ibu bunga Miyuki yang kau sirami tiap hari dengan cinta & kasih sayangmu sekarang sudah beranjak dewasa. Aku bangga mempunyai seorang ibu yang keras & selalu tegar. Jika ibu dulu mendidikku dengan “lembek” pastilah aku tak bisa seperti sekarang ini. Sekarang aku ingin ibu bisa mengalirkan air mata bahagia. Air mata bahagia yang terus mengalir sampai tak bisa berhenti. Akan tiba saat waktu impianku itu bisa tercapai. Aku terlahir 500gr gram dan Buta.

Buku ini mengisahkan tentang perjuangan seorang ibu yang tiada duanya. Tidak hanya mengajarkan kita tentang rasa syukur kepada Tuhan, tetapi juga memotivasi diri kita untuk terus berjuang walau hidup terkadang sangat sulit.

2 comments:

  1. Hy Miss ..
    I would like to study about english more ..
    can you publish in your website about english lesson ??
    Thanks :D

    ReplyDelete
  2. Thanks for visiting my blog and giving a comment. It's good to know that you are interested in English?. Well actually I have published some English lessons in this blog even though most of them explained in Indonesian. May I know where are you from? ^_^

    ReplyDelete